Apa itu depresi?
Depresi adalah salah satu bentuk kondisi kesehatan mental yang dialami banyak orang dan sering kali muncul berbarengan dengan kecemasan. Keadaan depresi bisa tergolong ringan dan sementara, atau berat dan berkepanjangan. Ada orang-orang yang mengalami depresi hanya sekali dalam hidupnya; ada pula yang mengalaminya berkali-kali. Depresi bisa berujung pada tindak bunuh diri, tetapi hal ini bisa dicegah dengan dukungan yang tepat. Penting untuk mengetahui bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu anak-anak muda yang memiliki dorongan untuk melakukan tindakan ini.
Apa penyebab depresi?
Bisa terjadi sebagai reaksi terhadap suatu peristiwa, misalnya penganiayaan, kekerasan di sekolah, kematian orang terdekat, atau masalah keluarga seperti kekerasan di dalam rumah tangga ataupun perpisahan orang tua. Seseorang bisa mengalami depresi setelah merasa stres untuk waktu yang lama. Depresi juga bisa diturunkan di dalam keluarga. Selain itu, ada kalanya kita tidak tahu mengapa depresi timbul.
Gejala Awal Depresi yang Perlu Diperhatikan
Ini merupakan kondisi kompleks yang memerlukan perhatian serius karena apabila tidak ditangani, maka akan memengaruhi keseharian seseorang. Kondisi ini pun tidak pandang bulu dan dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia maupun jenis kelamin. Berikut adalah gejala awal depresi yang dapat meliputi gejala fisik, maupun emosional dan mental:
-
Gangguan tidur
Seringkali memengaruhi pola tidur seseorang. Gangguan tidur yang muncul pun bervariasi, contohnya seperti sulit tertidur pada malam hari, terbangun di tengah malam, tidur yang berlebihan, hingga bangun terlalu awal namun tidak dapat kembali tidur. Gangguan tidur tentunya dapat memperburuk gejala depresi karena dapat membuat seseorang gampang lelah dan kurang fokus. Tidak hanya itu, pola tidur yang terganggu juga dapat memengaruhi suasana hati seseorang.
-
Perubahan berat badan
Gejala depresi selanjutnya adalah penurunan atau peningkatan berat badan yang signifikan. Orang yang mengalami depresi cenderung kehilangan nafsu makan ataupun nafsu makan yang tiba-tiba meningkat dan diiringi dengan perasaan sedih yang berkelanjutan. Nafsu makan yang tidak terkontrol ini pun merupakan respons terhadap stres sehingga dapat mengakibatkan perubahan berat badan.
- Penurunan konsentrasi
Penurunan konsentrasi dan daya ingat seseorang dapat menjadi gejala awal depresi. Hal ini disebabkan karena orang yang depresi mudah sekali terganggu dan sulit untuk memfokuskan perhatiannya. Penurunan konsentrasi dan daya ingat ini tentunya sangat mempengaruhi kegiatan sehari-hari.
- Perubahan pola makan
Adapun gejala lain yaitu perubahan pola makan. Perubahan pola makan dapat didasari oleh kurangnya nafsu makan seseorang atau naiknya nafsu makan. Maka dari itu, kedua penyebab ini berpotensi menyebabkan perubahan berat badan yang signifikan.
- Menghindari interaksi sosial
Yang terakhir adalah mereka yang terkena depresi cenderung menarik diri dari interaksi sosial. Hal ini disebabkan karena penderita depresi seringkali merasa kesulitan dalam berkomunikasi dan menyampaikan apa yang mereka rasakan. Maka dari itu, hal ini pun menyebabkan mereka menarik diri dari kelompok atau lingkungan sosial.
Nah, itulah gejala awal depresi yang perlu kamu ketahui. Perlu diingat bahwa depresi bukanlah kondisi yang bisa disepelekan, melainkan suatu kondisi yang perlu penanganan khusus. Apabila kamu mengalami beberapa gejala tersebut secara terus-menerus selama dua minggu atau lebih, penting untuk mengkonsultasikannya ke psikiater.
Psikiater akan memberikan perawatan depresi, sesi konseling dan terapi, hingga obat-obatan tertentu. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak yang diduga mengalami depresi:
Langkah-langkah pencegahan depresi
- Ajak anak berbincang santai tentang kondisi mereka : Tanyakan perasaan anak dan dengarkan jawabannya dengan sikap terbuka, tanpa menghakimi ataupun menceramahi.
- Habiskan waktu bersama anak : Ciptakan lingkungan yang hangat, menenangkan, dan kondusif untuk mendiskusikan atau melakukan kegiatan-kegiatan yang disukai anak dan sesuai untuk usianya.
- Bangun kebiasaan sehat : Dorong anak untuk melakukan kegiatan yang mereka sukai, buat jadwal makan dan tidur yang teratur, dan lakukan aktivitas fisik
- Beri anak kesempatan untuk mengekspresikan dirinya : Biarkan anak berbicara dan dengarkan ungkapan perasaannya. Jangan pernah memaksa anak untuk bercerita Anda bisa menggunakan cara kreatif untuk mendorongnya mengekspresikan perasaan, seperti melukis, membuat prakarya, atau menulis buku harian
- Lindungi anak dari lingkungan atau suasana yang penuh tekanan : Usahakan agar anak tidak berada dalam situasi yang dapat menimbulkan stres berlebihan, termasuk situasi di mana mereka berpotensi menerima perlakuan yang tidak pantas, atau kekerasan.
0 Comments