Yu Sheng juga dikenal sebagai Yusheng atau Yee Sang, adalah hidangan tradisional yang kaya akan makna simbolis dan menjadi bagian penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek, terutama di komunitas Tionghoa di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Hidangan ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga tradisi yang melibatkan harapan, doa, dan kebersamaan.
Sejarah dan Filosofi Yu Sheng
Secara harfiah, “Yu Sheng” berarti “ikan mentah”, namun homofon dari kata “sheng” dalam bahasa Mandarin juga berarti “kemakmuran” atau “kelimpahan”. Oleh karena itu, Yu Sheng sering dianggap sebagai simbol keberuntungan dan rejeki berlimpah. Tradisi ini diyakini berasal dari komunitas Tionghoa Selatan dan berkembang pesat di Asia Tenggara pada abad ke-20, terutama di tangan koki-koki lokal yang menyesuaikan resep sesuai dengan cita rasa setempat.
Yu Sheng biasanya dinikmati pada hari-hari awal Tahun Baru Imlek hingga Cap Go Meh sebagai simbol awal yang baik untuk tahun yang akan datang. Aktivitas mengaduk dan mengangkat Yu Sheng dikenal sebagai lo hei, yang secara harfiah berarti “mengangkat keberuntungan”.
Bahan Utama Yu Sheng
Hidangan ini terdiri dari berbagai bahan yang tidak hanya dipilih untuk kelezatannya tetapi juga makna simbolisnya:
- Ikan mentah (biasanya salmon): Melambangkan kelimpahan dan keberuntungan.
- Irisan sayuran segar: Seperti wortel, lobak putih, dan lobak hijau, yang mewakili kekayaan dan umur panjang.
- Kerupuk renyah: Biasanya berwarna emas untuk melambangkan emas dan keberuntungan finansial.
- Jeruk limau atau lemon: Melambangkan kesucian dan berkah.
- Minyak wijen: Melambangkan aliran rejeki tanpa hambatan.
- Saus plum: Menambah rasa manis dan melambangkan hubungan harmonis.
- Rempah dan bumbu tambahan: Seperti bubuk kayu manis dan biji wijen, yang dipercaya membawa keberuntungan dan keharmonisan.
Setiap bahan Yu Sheng dipersiapkan dengan seksama, dan penambahan masing-masing bahan biasanya disertai dengan ucapan doa atau harapan yang baik. Misalnya, saat menuangkan minyak wijen, orang akan berkata, “Nian nian you yu” (Semoga setiap tahun penuh kelimpahan).
Tradisi Lo Hei
Lo Hei adalah momen paling menarik dalam menikmati Yu Sheng. Semua orang di meja akan bersama-sama mengaduk bahan Yu Sheng menggunakan sumpit panjang sambil mengangkatnya setinggi mungkin. Semakin tinggi bahan Yu Sheng diangkat, dipercaya semakin besar keberuntungan yang akan datang. Sambil melakukan ini, setiap orang akan mengucapkan harapan baik seperti “Gong Xi Fa Cai” (Semoga kaya dan makmur) atau harapan spesifik lainnya.
Aktivitas ini menciptakan suasana penuh semangat, kebersamaan, dan kegembiraan, mempererat hubungan keluarga dan teman.
Makna di Balik Yu Sheng
Yu Sheng tidak hanya soal makanan, tetapi juga tentang nilai-nilai kehidupan. Hidangan ini mencerminkan harapan akan kebersamaan, rejeki, dan kesehatan dalam tahun yang baru. Setiap komponen dan ritual di dalamnya membawa pesan positif, menjadikan Yu Sheng lebih dari sekadar santapan biasa.
Sebagai simbol harapan dan keberuntungan, Yu Sheng tetap menjadi tradisi penting di banyak keluarga Tionghoa. Dengan rasa segar dan makna mendalam, Yu Sheng mengingatkan kita akan pentingnya doa, usaha, dan kebersamaan dalam mencapai kelimpahan di masa depan. Bagi banyak orang, Yu Sheng adalah perayaan hidup itu sendiri—penuh warna, rasa, dan makna yang tak ternilai.
Yu Sheng juga merupakan salah satu menu seasonal yang tersedia di Madame Chang. Tunggu apalagi Madame Chang sangat mudah diakses baik melalui aplikasi online seperti Grab Food, Go-Food dan Shopee Food atau langsung menghubungi Hotline Madame Chang di 0877-2777-2012 atau langsung datang ke Resto Madame Chang terdekat.
0 Comments