Bulan Januari diperkirakan menjadi puncak musim hujan. Kondisi yang lembab akibat musim hujan berpotensi meningkatkan jumlah mikroorganisme penyebab berbagai macam penyakit.
Perubahan suhu pada lingkungan juga membuat tubuh lebih mudah terserang penyakit. Beberapa penyakit yang kerap datang di saat musim hujan di antaranya pilek dan flu.
Tak banyak yang menyadari, pilek dan flu ternyata merupakan dua jenis penyakit yang berbeda. Meski pilek dan flu serupa, berikut 5 perbedaan pilek flu yang wajib kamu ketahui!
1. Penyebab Pilek dan Flu
Pada umumnya, penyebab batuk pilek adalah infeksi virus jenis rhinovirus yang kemudian disebut sebagai penyakit selesma atau common cold. Pilek juga bisa menjadi gejala dari penyakit atau kondisi kesehatan lainnya.
Dikutip dari laman American College of Allergy, Asthma, and Immunology, penyebab munculnya gejala pilek di antaranya udara dingin atau kering, alergi, rhinitis non-alergi, sinusitis akut atau kronis, perubahan hormon tubuh, dan konsumsi obat-obatan tertentu.
Berbeda dengan pilek, penyebab pasti flu adalah virus influenza yang menyerang sistem pernapasan (hidung, tenggorokan dan paru-paru) secara keseluruhan. Virus influenza juga terbagi menjadi tiga tipe: influenza A, influenza B, dan influenza C. Flu musiman biasa disebabkan oleh virus influenza tipe A dan B. Sementara virus influenza C biasa terjadi sepanjang tahun.
2. Gejala Pilek dan Flu
Perbedaan pilek flu cukup jelas dilihat dari gejala yang ditimbulkan. Gejala pilek yang paling khas yakni sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau meler, bersin, batuk, dan sakit kepala.
Gejala pilek biasanya akan sembuh dengan sendiri. Tingkat keparahan pilek juga cenderung ringan dan akan membaik dalam waktu 7-10 hari. Sedangkan untuk flu, gejalanya akan lebih berat. Gejala flu akan datang lebih cepat dan lebih parah dari gejala pilek
Gejala flu yaitu demam tinggi selama 3-5 hari, sering sakit kepala berat, batuk kering, sesekali sakit tenggorokan, badan gemetar dan menggigil, nyeri otot sekujur tubuh, kelelahan parah hingga 2-3 minggu, mual hingga muntah merupakan gejala flu yang perlu diwaspadai.
3. Risiko Komplikasi Pilek dan Flu
Perbedaan pilek flu yang selanjutnya dilihat dari risiko komplikasinya. Pilek umumnya tidak menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut. Sementara flu yang tak kunjung sembuh dapat menyebabkan komplikasi gangguan kesehatan yang lebih serius.
Gangguan kesehatan seperti pneumonia, radang otot (myositis), gangguan sistem saraf pusat, serta masalah jantung seperti serangan jantung, miokarditis, dan perikarditis dapat terjadi jika flu berlarut-larut dan tidak segera diobati. Untuk itu sangat perlu mengetahui risiko komplikasi perbedaan pilek flu.
4. Cara Mengobati Pilek dan Flu
Cara penanganan pilek dan flu sebenarnya hampir sama. Orang yang terkena pilek dan flu sama-sama dianjurkan untuk minum air putih yang cukup dan banyak beristirahat di rumah supaya tidak menularkan pada orang lain. Apabila daya tahan tubuh penderitanya baik, bisa cepat sembuh dengan sendirinya.
Meski bisa sembuh sendiri, pilek dan flu dapat diatasi dengan mengkonsumsi beberapa jenis obat tergantung gejala yang dirasakan dan pemicunya. Mengkonsumsi suplemen vitamin secara rutin juga dapat membantu mengurangi gejala pilek maupun flu.
5. Cara Mencegah Pilek dan Flu
Perbedaan pilek flu yang selanjutnya dapat dilihat dari cara mencegahnya. Pencegahan pilek dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan, rajin cuci tangan dan menghindari pemicu penyebab pilek.
Sementara untuk pencegahan flu yang paling efektif adalah dengan mendapatkan vaksin flu dan tetap memperhatikan kebersihan. Upaya menjaga daya tahan tubuh juga perlu dilakukan untuk mencegah pilek dan flu.
Selain itu pencegahan pilek flu juga dapat dilakukan dengan rutin mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi. Tak perlu repot memasaknya sendiri, kamu dapat memesan berbagai makanan dan minuman sehat di Madame Chang. Klik di sini untuk melihat pilihan menu dan cara memesannya.
0 Comments