Sering kali saat kita makan, kita tak menyadari bagaimana proses pengolahan dari makanan tersebut. Padahal sangat perlu untuk mengetahui bagaimana suatu menu makanan diproses hingga tersaji di hadapan kita.
Proses memasak suatu makanan dapat membawa dampak pada kesehatan. Seperti bagaimana cara menggoreng, memanggang hingga membakar makanan tersebut. Senyawa tertentu memang dapat terbentuk saat proses memasak. Salah satunya adalah senyawa akrilamida yang terbentuk saat makanan dimasak menggunakan suhu di atas 120 derajat Celcius.
Apa itu Akrilamida?
Melansir dari Foods and Drugs Administration, makanan yang diolah dengan durasi yang lama dengan suhu lebih tinggi dapat membentuk akrilamida lebih banyak. Akrilamida sendiri merupakan senyawa yang sangat reaktif secara kimia. Senyawa ini biasanya digunakan sebagai bahan baku monomer sintesis poliakrilamida, sejenis polimer yang digunakan dalam pemurnian air dan produksi kertas.
Akrilamida juga biasa digunakan dalam memproduksi plastik dan bahan pewarna. Dalam kesehatan, akrilamida merupakan senyawa yang dikategorikan sebagai senyawa penyebab kanker atau berpotensi sebagai karsinogenik pada manusia, seperti yang dikutip dari laman foodtech.binus.ac.id.
Disebutkan, akrilamida terbentuk pada makanan yang kaya akan pati seperti kentang, roti, kopi dan sereal yang biasa digunakan untuk sarapan. Mekanisme pembentukan akrilamida diperkirakan meliputi reaksi dari berbagai macam kandungan yang terdapat dalam makanan, seperti karbohidrat, lemak, protein, asam amino, dan komponen lain dalam jumlah kecil.
Sifat akrilamida yang mudah menguap dan mudah bereaksi sehingga dapat hilang setelah terbentuk membuat studi tentang sistematik akrilamida ini belum dapat dipastikan. Namun kemungkinan terbesar akrilamida terbentuk dari reaksi campuran antara asam amino dengan gula pereduksi (glukosa, fruktosa, ribosa, dan lain-lain) atau sumber karbonil lain.
Akrilamida membentuk tekstur, rasa, warna dan aroma yang khas pada makanan. Makanan yang terpapar akrilamida secara berlebihan akan menimbulkan risiko kesehatan yang berbahaya. Paparan akrilamida yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf dan penyakit pada sistem saraf. Selain itu, seperti yang telah disebutkan di atas, makanan dengan kandungan senyawa akrilamida tinggi akan meningkatkan risiko kanker.
Penelitian yang dilakukan Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada hewan yang terpapar akrilamida telah terbukti menyebabkan kanker. Meski belum ditemukan studi lanjut terkait efek akrilamida pada kesehatan manusia, FDA memberi saran untuk tetap memperhatikan porsi makan dari makanan yang diolah dengan cara dipanaskan dalam suhu tinggi.
Cara Mencegah Paparan Akrilamida
Pada makanan yang dijual bebas, senyawa akrilamida memang banyak ditemukan pada gorengan. Hal ini karena proses penggorengan yang memakan waktu lama dalam minyak panas. Perlu bagi kita untuk memperhatikan setiap yang kita santap demi untuk menjaga kesehatan tubuh. Ada beberapa cara untuk mencegah atau meminimalkan paparan akrilamida.
Pertama dengan mengurangi makanan tinggi akrilamida seperti gorengan, produk kentang, kue kering, roti panggang, sereal hingga kopi instan. Jika terpaksa untuk mengkonsumsi kentang, kamu bisa merendam irisan kentang sebelum menggorengnya. Cara ini membantu mengurangi paparan senyawa akrilamida saat dimasak.
Cara selanjutnya untuk mencegah efek senyawa akrilamida adalah dengan memperhatikan metode memasak dengan Menghindari menggoreng, memanggang dan menyangrai makanan. Metode memasakan makanan dengan cara merebus dan mengukus pun bisa menjadi alternatif agar tidak terpapar senyawa akrilamida.
Selain itu penting untuk menerapkan pola makan sehat. Mengkonsumsi buah, sayur, daging, ikan, kacang-kacangan, susu, dan makanan sehat lain secara rutin dapat menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar.
Aneka menu makanan sehat lainnya, dapat kamu pesan disini. Madame Chang merupakan pelopor makanan sehat di Surabaya. Beragam hidangan appetizer hingga dessert sehat disajikan dengan bahan pilihan dan tentunya berkualitas. Klik disini untuk lihat pilihan menunya.
0 Comments