Nian Gao atau yang biasa dikenal dengan sebutan kue keranjang adalah kue yang identik dengan Tahun Baru Imlek. Nian Gao memiliki arti kue beras atau kue tahun baru China. Asal muasal Nian Gao yakni dibawa oleh orang-orang Tiongkok yang bermigrasi ke Indonesia sekitar 1-6 M.
Nian Gao terbuat dari perpaduan tepung ketan dan gula yang diaduk hingga mengental, lalu dikukus. Saat proses pengukusan, dibutuhkan keranjang sebagai wadah untuk mengukus. Seiring dengan berkembangnya zaman, Nian Gao tersedia dalam berbagai warna dan rasa.
Kata Nian Gao dalam bahasa China terdengar seperti semakin tinggi dari tahun ke tahun. Melambangkan pendapatan yang jauh lebih tinggi, posisi jabatan lebih tinggi dan segala sesuatu yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Maka dari itu, tidak heran jika kue keranjang ini merupakan salah satu makanan wajib yang harus ada ketika merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarga.
Filosofi Nian Gao
Bagi kamu yang sering mengonsumsi Nian Gao saat Imlek, sudah tahukah kamu bagaimana sejarahnya? Berdasarkan legenda, Nian Gao adalah seorang pemuda dan raksasa jahat. Suatu ketika, seorang pemuda, Gao, berlari dari kejaran raksasa jahat, Nian. Gao berlari ke arah pemukiman warga dan meminta bantuan kepada mereka. Gao meminta tolong warga untuk membuatkan kue manis yang lengket dan ditempelkan di depan pintu. Dengan begitu, maka Nian akan terkecoh dan teralihkan dengan kue tersebut.
Ada mitos tentang kue Nian Gao, bahwa barang siapa yang memakannya, akan mendapatkan keberuntungan. Jika orang tua maka umurnya akan dipanjangkan, sedangkan anak muda maka akan mendapatkan hidup yang sejahtera. Kue keranjang atau Nian Gao merupakan suatu simbol untuk mendoakan kemakmuran bagi yang memberi atau menerima kue tersebut. Nian Gao memiliki 3 filosofi Fu Lu Shou: Fu adalah fortune (keberuntungan), Lu adalah prosperity (kesuksesan), dan Shou adalah longevity (panjang umur).
Cara Penyajan Nian Gao
Kue ini tidak boleh disajikan sembarangan. Hindari penyajian sebanyak 4 di dalam sebuah piring, karena bagi orang Tionghoa, empat atau shi berarti mati. Sebaiknya, sajikanlah dengan jumlah yang ganjil. Jika akan disajikan dengan jumlah yang genap. Maka cobalah untuk menyajikannya sejumlah 6 buah. Selain itu, kamu perlu menyajikannya dengan disusun menjulang ke atas. Berdasarkan legenda zaman dahulu, kemakmuran suatu keluarga ditentukan dari banyaknya tingkat kue keranjang yang disusun. Filosofinya, semakin tinggi tingkat kue keranjang yang disusun, maka semakin meningkat rezeki dan kemakmuran yang didapat. Selain itu, menyusun tinggi kue keranjang juga memiliki makna agar doa dapat tersampaikan kepada dewa yang berada di atas.
Jika kamu tidak memiliki waktu untuk membuat Nian Gao sendiri di rumah, maka kamu bisa memesannya di Madame Chang. Kamu bisa pesan dengan klik link di sini sekarang juga untuk mendapatkan Nian Gao dari Madame Chang! Kamu juga bisa memesan menu Madame Chang lainnya melalui GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.
0 Comments